• Jelajahi

    Copyright © Caibernews.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menu Bawah

    HEADER BLOG

     


    PT Bumi Mineral Sulawesi Inovatif Olah Limbah Slag Nikel Jadi Paving Blok dan Jalan Ramah Lingkungan

    Editor_Zn
    24 Jul 2025, 07.55 WIB Last Updated 2025-07-23T23:55:03Z

    Caibernews.com,Luwu, 22 Juli 2025 – PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), anak perusahaan Kalla Group yang bergerak di bidang pengolahan mineral, kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Berlokasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, perusahaan meluncurkan inovasi pengolahan limbah slag nikel menjadi paving blok dan material jalan yang ramah lingkungan.


    Slag nikel merupakan limbah hasil proses pemurnian nikel di fasilitas smelter yang selama ini menjadi tantangan dalam pengelolaan lingkungan industri. Melalui pendekatan circular economy, PT BMS menjadikan slag nikel sebagai bahan baku alternatif untuk keperluan konstruksi.


     “Inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami terhadap lingkungan. Slag nikel yang sebelumnya dianggap limbah, kini kami olah kembali menjadi produk konstruksi yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan,” ujar M. Aldin Djapari, Smelting Plant Project Manager PT BMS.




    Pengolahan slag dilakukan melalui proses rekayasa material dengan memanfaatkan teknologi sederhana berbasis prinsip keberlanjutan. Paving blok hasil produksi dimanfaatkan untuk keperluan internal perusahaan, seperti pembangunan jalan dalam kawasan industri dan fasilitas perusahaan.


    Selain itu, sebagian hasil produksi paving blok direncanakan akan disalurkan kepada masyarakat sekitar sebagai kontribusi perusahaan dalam pembangunan infrastruktur publik, seperti trotoar, halaman sekolah, dan ruang terbuka hijau.


    Langkah inovatif ini juga telah diterapkan di Desa Bukit Harapan, lokasi operasional PT BMS. Slag nikel digunakan sebagai bahan utama pembangunan jalan penghubung antar dusun. Material yang telah dipadatkan terbukti mampu menghasilkan jalan yang lebih kuat, tahan lama, dan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan tambang konvensional seperti batu dan pasir.


     “Pemanfaatan slag nikel untuk jalan desa tidak hanya menghemat anggaran pembangunan, tapi juga memperpanjang umur jalan serta menjaga kelestarian sumber daya alam lokal,” tambah Aldin.




    Melalui inovasi daur ulang slag ini, PT BMS mampu menekan volume limbah industri dan meminimalisir potensi pencemaran lingkungan. Inisiatif ini menjadi bagian dari penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang sejak awal dipegang teguh oleh perusahaan.


    Selain pengolahan slag, PT BMS juga terus mengembangkan upaya pengurangan emisi karbon, peningkatan efisiensi energi, serta mempererat kemitraan sosial dengan masyarakat sekitar melalui berbagai program pemberdayaan.


    Dengan pendekatan menyeluruh ini, PT BMS berupaya tidak hanya mencetak produk dari hasil tambang, tetapi juga membangun masa depan industri yang lebih hijau, berkelanjutan, dan selaras dengan masyarakat lokal.(*)





    Komentar

    Tampilkan

    Berita Lainnya