Kepala Desa Kadong-kadong, Supriadi, mengapresiasi langkah perusahaan yang merespons keluhan masyarakat. Menurutnya, beberapa titik jalan yang selama ini dikeluhkan warga sudah diperbaiki, termasuk landasan jembatan dan pengerasan jalan.
“Bulan depan pihak Masmindo juga berjanji akan melanjutkan pembangunan pengaspalan. Kami berharap perbaikan tidak berhenti di sini dan tetap ada pemeliharaan,” jelasnya.
Selain itu, Dia juga berharap setiap rekrutmen tenaga kerja mengutamakan warga lokal, baik tenaga terampil maupun non terampil. Ke depan juga perlu ada program mitigasi bencana, pemberdayaan pertanian, pendidikan, dan kesehatan.
Pihak MDA menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen memperbaiki kerusakan jalan akibat aktivitas mobilisasi, namun pelaksanaannya dilakukan bertahap karena kendaraan operasional masih melintas.
Selain itu, perusahaan menyebut pendekatan dialog dan musyawarah selalu dilakukan jika terjadi aksi pemalangan. Salah satu kesepakatan yang biasanya muncul adalah prioritas penerimaan tenaga kerja lokal bagi warga desa yang menjadi jalur mobilisasi.
MDA juga telah menyusun peta sebaran karyawan Awak Mas Project dan mewajibkan seluruh kontraktor maupun subkontraktor melakukan proses rekrutmen melalui satu pintu, sehingga prosedur penerimaan tenaga kerja mengikuti mekanisme yang disepakati Pokja Percepatan Investasi.
Ketua Pokja, Sofyan Tamrin, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen transparan dalam penyampaian kebutuhan tenaga kerja dan tetap memberikan prioritas bagi tenaga kerja lokal sesuai kualifikasi.
“Selain itu, perusahaan berkomitmen melakukan pemeliharaan jalan logistikBelopa–Rante Balla, jalan lingkar tambang, dan jalan community yang sementara dikerjakan. Langkah ini tidak hanya mendukung operasi perusahaan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.






