Kepala Disnakertrans Luwu, Hasbullah Bin Mush, mengatakan bahwa pada tahap pertama, pelatihan akan dibuka untuk dua jurusan, yakni las (welder) dan kelistrikan. Kedua bidang ini dipilih karena sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang akan membuka lowongan kerja ke depan.
"Disnakertrans Luwu membuka pelatihan keterampilan dasar untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing saat perusahaan merekrut tenaga kerja outsourcing. Meskipun anggaran terbatas, kami tetap berupaya memberikan pelatihan bagi masyarakat," ujarnya kepada Kabardedikan, Kamis, 27 Februari 2025.
Mantan Kadis Pendidikan Luwu ini menambahkan bahwa pemerintah tidak hanya sekadar membuka pelatihan, tetapi juga berupaya menjalin komunikasi dengan perusahaan agar peserta yang telah menyelesaikan pelatihan bisa magang.
"Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga mengupayakan kerja sama dengan perusahaan agar peserta dapat magang setelah menyelesaikan pelatihannya," jelas Hasbullah.
Pelatihan Disnakertrans Luwu ini hanya menerima menerima peserta sebanyak 32 orang. 16 orang untuk pelatihan las dan 16 orang lainnya untuk pelatihan kelistrikan. Pelatihan ini dibuka secara gratis.
"Kami ingin menerima lebih banyak peserta, tetapi anggaran yang tersedia masih sangat terbatas. Meski demikian, kami terus melakukan lobi ke perusahaan agar ke depan ada kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam mengadakan pelatihan bagi masyarakat," tambahnya.
Seperti kerja sama antara PT Masmindo Dwi Area dan Disnakertrans Luwu yang memberikan pelatihan bagi sejumlah masyarakat Kecamatan Latimojong. Dalam kerja sama ini, pendanaan berasal dari PT Masmindo, sementara fasilitas disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu melalui BLK
"Selain melobi perusahaan untuk program pelatihan, kami juga telah berkomunikasi dengan beberapa BLK di Indonesia, seperti di Bandung, Bekasi, dan Makassar. Namun, untuk BLK Makassar, masih menunggu kepastian karena efisiensi," ungkapnya.
Kepala Disnakertrans Luwu berharap ke depan lebih banyak peserta yang bisa diterima dalam setiap pelatihan keterampilan. Menurutnya, sangat disayangkan jika perusahaan yang beroperasi di Luwu justru yang bekerja adalah tenaga kerja dari luar daerah.
"Bukankah kita ingin mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran? Jika lebih banyak warga kita yang bekerja, kesejahteraan mereka akan meningkat, dan kondisi ekonomi daerah pun menjadi lebih stabil," tandasnya
Sebagai informasi, Disnakertrans Luwu membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap 1 secara gratis. Saat ini, pendaftaran sedang berlangsung, dan peserta yang lolos seleksi akan memulai pelatihan pada Mare
t mendatang. (Jayanto)