Pertemuan tersebut dihadiri oleh pengurus, penasehat, dan perwakilan anggota dari berbagai wilayah di Kabupaten Luwu. Rapat dimulai dengan sambutan pembuka dari Bung Ardiansyah, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi evaluasi menyeluruh terhadap hasil RDP sebelumnya.
Dalam arahannya, penasehat PSBL menegaskan pentingnya memperkuat keanggotaan dan solidaritas internal organisasi sebagai kunci kekuatan perjuangan buruh di Luwu.
“Kita harus mampu merangkul sebanyak mungkin anggota untuk bergabung bersama PSBL. Semakin besar kekuatan kita, semakin kuat pula posisi buruh di daerah ini,” ujarnya.
Rapat berjalan dalam suasana penuh semangat kebersamaan. Sejumlah pokok pembahasan yang disepakati bersama meliputi:
Menindaklanjuti hasil RDP DPR dengan langkah konkret di lapangan.
Memperkuat dasar hukum dan legalitas PSBL sebagai organisasi resmi di daerah.
Menegaskan peran PSBL sebagai penyeimbang antara pemerintah dan perusahaan, tanpa menimbulkan gesekan sosial.
Memberikan pendampingan hukum bagi anggota yang menghadapi persoalan ketenagakerjaan.
Mendorong pembentukan serikat buruh di setiap perusahaan di Kabupaten Luwu agar aspirasi pekerja tersalurkan langsung dari lingkungan kerja.
Salah satu anggota PSBL juga mengusulkan agar organisasi segera melakukan audiensi resmi ke sejumlah instansi penting, seperti Polres Luwu, Kejaksaan Negeri Luwu, Kantor Bupati Luwu, serta pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah setempat.
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat eksistensi PSBL sekaligus membangun hubungan yang lebih sinergis dengan pemerintah dan dunia usaha.
Sekretaris PSBL, Ahmadi Abbas, S.Pd., M.H., menegaskan bahwa organisasi akan terus berbenah, baik dalam hal struktur maupun kemampuan hukum, agar semakin siap mendampingi para buruh.
“PSBL siap memberikan pendampingan hukum kepada seluruh anggota yang menghadapi persoalan ketenagakerjaan. Selain itu, kita juga akan mendorong terbentuknya serikat buruh di tiap perusahaan sebagai perpanjangan perjuangan PSBL di lapangan,” ujar Ahmadi Abbas.
Sebelum menutup rapat, Ahmadi menambahkan bahwa PSBL akan segera melaksanakan pembekalan teknis organisasi bagi seluruh anggota, agar setiap kader memahami tata cara berorganisasi yang baik dan profesional.
“Kita akan memberikan pelatihan dasar organisasi bagi anggota PSBL agar lebih memahami struktur, tanggung jawab, dan arah perjuangan kita ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PSBL, Bung Ardiansyah, menegaskan bahwa PSBL akan terus berdiri teguh dengan identitas dan warna perjuangannya sendiri — menjadi jembatan antara buruh, pemerintah, dan perusahaan tanpa kehilangan semangat persatuan.
“PSBL bukan organisasi konfrontatif. Kita hadir sebagai wadah perjuangan yang menegakkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh buruh, sambil tetap menjaga harmoni sosial,” tegas Bung Ardiansyah.
Dari hasil evaluasi ini, PSBL menetapkan beberapa keputusan penting, di antaranya pembentukan tim legal PSBL untuk pendampingan hukum, penyusunan jadwal audiensi ke instansi terkait, serta program pembentukan serikat buruh di setiap perusahaan di Kabupaten Luwu.
Dengan semangat solidaritas, keadilan, dan kemandirian, Persatuan Buruh.(Z)







